Sabtu, 08 Desember 2018

Lelucon mengenai Suku Bangsa atau Bangsa

Di Sekitar-sekitar Situlah!

Di sebuah ruangan di salah satu hotel yang ada di Eropa, bertemulah tiga orang ahli dari tiga negara, yakni dari Amerika Serikat, Uni Soviet dan Indonesia. Dan rupanya pertemuan ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh ketiga ahli ini untuk menunjukkan kehebatan negara mereka masing-masing.

Ahli dari Amerika Serikat mulai membuka mulut, "Tahukah Anda, bahwa negara saya telah berhasil mendaratkan manusia di 'Danau Ketenangan' di bulan?"

Ahli dari Uni Soviet dan Indonesia bertanya, "Tepat benarkah di danau itu?"
"Yah..., di sekitar-sekitar situlah," jawabnya.


Kini giliran ahli dari Uni Soviet menyombongkan negaranya, "Kalau negara saya telah berhasil mendaratkan pesawat tanpa awak di 'Laut Kedamaian' di Mars."

Serentak ahli dari Amerika Serikat dan Indonesia bertanya, "Tepat benarkah di situ?"
"Yah..., di sekitar-sekitar situlah," jawabnya.

Akhirnya ahli dari Indonesia yang mendapatkan giliran untuk menceritakan kehebatan negerinya, "Kalau di negara saya, sudah ada orang yang melahirkan melalui dubur."
Kedua ahli dari Amerika Serikat dan Uni Soviet tercengang, seraya bertanya dengan rasa ingin tahu, "Tepat benarkah di situ?"

Dengan tersenyum ahli Indonesia menjawab, "Yah, di sekitar-sekitar situlah...!"

(Iwan Tjitradjaja., 1977)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Adu Main Pedang

Pada suatu hari diadakan pertandingan menggunakan pedang dengan sasaran lalat yang sedang terbang. Ada tiga orang peserta pertandingan tersebut, yaitu orang Cina, orang Jepang dan Orang Indonesia.

Pertandingan pun dimulailah. Giliran pertama adalah peserta dari Cina. Dengan jurus-jurus silatnya yang terkenal, ia berhasil membelah lalat yang sedang terbang itu hingga mati. Giliran kedua adalah peserta dari Jepang. Dengan mempergunakan jurus-jurus samurainya, ia mengayunkan pedangnya dan berhasil menusuk sang lalat yang sedang terbang itu tepat di jantungnya hingga mati. Sekarang giliran peserta dari Indonesia. Dengan seluruh kekuatannya ia mengayunkan pedangnya dengan jurus Cimande sambil berteriak, "Ciaaat...!!"

Tetapi ternyata lalat itu hanya tersentuh sedikit oleh pedangnya dan dapat terbang meloloskan diri. Para penonton yang menyaksikan pertandingan itu berteriak-teriak mengejeknya karena dikira gagal.

Si pendekar dari Indonesia berkata, "Heh..., jangan ngeledek dulu. Tu lalat mulai detik ini nggak bisa kawin lagi tuh...Udah gue potong itunya tadi!!"

(Buyung Darmawan, 1986)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tiga Pilot

Pada suatu hari diadakan latihan terbang bersama antarnegara. Ada tiga pilot sedang mengintai dari pesawat terbang. Ketiga pilot itu dari Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman. Mereka lewat di atas pantai di mana banyak cewek-cewek pakai bikini sedang berjemur. Ada yang pakai bikini bergambar bendera Jepang, lalu ada yang pakai bergambar bendera Amerika Serikat yang berbintang-bintang. Si orang Jerman yang melihat kedua temannya senang melihat cewek-cewek itu tidak mau kalah, maka ia mengatakan bahwa di dalam celana cewek-cewek itu ada 'kumis'-nya Hitler. Dasar, Jerman....

(Mira Indiwara, 1982)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kuat-Kuatan

Pada suatu hari ada perlombaan kuat-kuatan "anunya" laki-laki dengan mempergunakan sebuah meja. Mula-mula tampil ke muka seorang Cina yang membantingkan "anunya" ke atas meja. Karena kerasnya terjadilah getaran kuat pada meja. Penonton lalu bertepuk tangan. 

Sesudah itu giliran seorang Indonesia yang membantingkan "anunya" ke atas meja, karena bantingannya lebih keras dari si orang Cina sehingga mengakibatkan meja itu retak. Penonton makin riuh.

Terakhir giliran orang Arab yang merupakan favorit untuk memenangkan pertandingan itu. Tetapi anehnya setelah ia membantingkan "anunya" ke atas meja yang menyebabkan meja itu terbelah dua, ia mendadak pingsan. Selidik punya selidik ternyata ada sebuah paku kecil pada meja yang mengenai "anunya" ketika meja itu terbelah.

(Hanna Gultom, 1980)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perlombaan 'Tattoo'

Suatu hari ada perlombaan tattoo antara orang Jepang, orang Indonesia, orang Hawaii dan orang Arab. Mula-mula muncul orang Jepang, ia buka bajunya dan di dadanya terlihat gambar Gunung Fuji. Dengan berlenggak-lenggok tampak gunung itu berkilauan. Semua orang bertepuk tangan.

Kemudian keluarlah orang Indonesia, di dadanya terlihat gambar tattoo burung garuda. Dia menggerak-gerakkan dadanya dengan lambat tapi mantap, sehingga burung garuda yang tergambar di dadanya itu tampak sedang menggerak-gerakkan sayapnya. Orang-orang kembali bertepuk tangan.

Sekarang giliran orang Hawaii. Ia muncul dengan gambar tattoo penari di dadanya. Dengan menggerak-gerakkan tubuh dan pinggulnya dengan cepat dan lincah, tampak penari di dadanya pun seperti sedang menari. Penonton pun berdecak kagum.

Waktu giliran orang Arab muncul, di dadanya tidak ada gambar tattoo apa-apa. Semua orang heran, begitu pun jurinya. Mereka bertanya, "Mana tattoo-nya?"

Orang Arab itu dengan tenang berkata, "Sabar dulu...," sambil membuka celana dan celana dalamnya. Apa yang terlihat? Orang-orang melihat ada bintik-bintik hitam di "itunya" orang Arab. Dengan sekali siulan saja "alat itu" menjadi makin membesar dan yang tadi terlihat sebagai bintik-bintik hitam itu menjelma menjadi tulisan "Salam mesra dari Saudi Arabia." Semua orang langsung bertepuk tangan, maka perlombaan itu akhirnya dimenangkan oleh orang Arab.

(Dewata Yugo, 1987)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perlombaan Payudara

Di sebuah hotel yang cukup mewah dilangsungkan suatu kontes payudara wanita. Beberapa negara ikut ambil bagian di dalam perlombaan tersebut. Masing-masing peserta dari berbagai negara tersebut pun telah bersiap-siap untuk mengikuti lomba.

Tak lama kemudian pembawa acara tampil dengan ceria dan dengan penuh percaya diri si pembawa acara itu pun mulai memanggil tiap-tiap peserta. Mulai dari peserta pertama, dan pembawa acara mulai memperkenalkannya, "Inilah peserta dari Amerika Serikat yang memperagakan payudara sebesar buah semangka," Horeee...!, penonton pun berteriak. Dengan langkah lemah gemulai peserta dari Amerika Serikat menunjukkan kebolehan payudaranya yang sebesar semangka itu.

Tibalah giliran peserta dari Arab. Seperti biasa pembawa acara terlebih dulu memperkenalkannya kepada penonton, "Inilah peserta dari Arab yang akan memperagakan payudara sebesar buah pepaya." Busyet...! kata penonton. Dan beraksilah peserta dari Arab. Semua mata penonton melotot memandang payudara yang montok itu.

Akhirnya tiba giliran peserta dari Indonesia. Pembawa acara memperkenalkan terlebih dahulu, "Inilah peserta dari Indonesia yang akan memperagakan payudara sebesar buah tomat." Huu...huuuu...!! teriak penonton penuh kecewa.

"Tenang Saudara-saudara," pembawa acara berusaha membujuk penonton, "yang sebesar buah tomat itu baru pentilnya doang!" Masya Allah.

(Yulfira Media, 1986)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
(NEXT PART 2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar