Minggu, 16 Desember 2018

Lelucon mengenai Suku Bangsa atau Bangsa (Part 3)

Wanita Madura Juara "Ngaduk Kopi"

Konon ada sebuah perlombaan membuat kopi seluruh Indonesia. Perlombaan ini khusus diikuti oleh wanita saja. Setelah melalui seleksi yang ketat, keluar sebagai finalis wanita Jawa dan wanita Madura. Setelah diuji lagi, ternyata yang keluar sebagai pemenang adalah wanita pembuat kopi dari Madura.


Banyak orang yang ingin tahu rahasia dari wanita Madura tersebut. Selidik punya selidik ternyata keunggulan dari wanita Madura itu berasal dari "teknik"-nya mengaduk kopi yang khas. Bila peserta lain yang mengaduk kopi dengan cara menggoyangkan sendok pengaduknya, maka wanita Madura mengaduk kopi bukan dengan menggoyangkan "sendok pengaduknya", melainkan justru "gelas"-nya yang diputar-putar. Oleh karena itu rasanya lebih nikmat. Dan kebetulan para pengujinya adalah para laki-laki yang suka minum kopi.
(Indah S., 1986)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kompetisi

Baru-baru ini diadakan pertunjukkan tentang keistimewaan "alat" wanita dari berbagai negara. Pertunjukkan dibuka oleh MC. "Selamat datang para hadirin. Segera saja pertunjukkan ini akan dimulai. Peserta pertama dari Amerika Serikat segera tampil." Muncullah seorang wanita cantik. Ia memperagakan kebolehannya dengan memasukkan sebuah besi panjang ke dalam "anunya" keluarlah 'Challenger'. Penonton pun bertepuk tangan.

Giliran berikutnya adalah peserta dari Jepang. Ia memasukkan sebuah pita kaset ke dalam "itunya" dan tiba-tiba terdengar alunan merdu "Kokoro no tomo" dari alat kelaminnya. Penonton semakin kagum.

Kini giliran peserta dari Indonesia. Wanita dari Indonesia ini bingung hendak mempertunjukkan apa. Akhirnya ia mengambil sebatang singkong yang memang kebetulan ada di tempat itu. Ia memasukkan singkong itu ke dalam "anunya", tak lama kemudian keluarlah tape singkong dari dalamnya. Penonton pun gegap gempita.
(Rediscoveri Nitta, 1986)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Arab Menang Menghadapi Israel

Arab berperang melawan Israel. Masing-masing pihak mempunyai kekuatan armada kapal selam yang seimbang. Ternyata Israel lebih jitu dalam berperang, sehingga mampu menghancurkan sebagian besar dari keseluruhan kapal selam Arab.

Pihak Arab mulai kebingungan, karena jika pihak Israel mengetahui bahwa jumlah kapal selam Arab saat itu lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kapal selam Israel, tidak ragu-ragu lagi pihak Israel akan langsung menyerbu wilayah kekuasaan Arab melalui pantai.

Untung ada seorang panglima Arab yang mempunyai ide. Disuruhnya semua awak kapal-kapal selam Arab berenang ke pantai dan berkumpul di sana. Kemudian mereka wajib melucuti pakaian masing-masing dan membangunkan alat vitalnya setegak-tegaknya. Setelah semua siap, mereka satu per satu diharuskan menyelam di laut dekat pantai, dengan menampakkan ujung alat vitalnya di atas permukaan laut.

Pihak Israel yang sedang bergerak menyerang ke arah pantai terkejut melihat banyaknya periskop (teropong pengintai) kapal selam Arab yang bermunculan di permukaan air laut. Merasa kekuatan armada kapal selamnya lebih lemah, pihak Israel segera membatalkan serangannya. Pihak Arab pun menang.
(Taslimah Widianti Kamil, 1980)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Orang Arab Juara

Tentang orang Arab lagi. Pada suatu hari diadakan pertandingan panjang-panjangan anu. Siapa yang paling panjang anunya, dialah pemenangnya. Pertandingan ini diikuti oleh berbagai suku bangsa, antara lain orang Hongkong, India dan Arab. Banyak penonton yang datang.

Peserta dari Hongkong membuka celana. Penonton bersorak dan tim juri mulai mengukur panjangnya. Sesudah itu giliran orang India. Sambil duduk, diangkatnya kakinya, sehingga ujung anunya muncul di ujung lubang celananya. Penonton bertepuk tangan lagi dan tim juri kembali mengukurnya. Anunya orang India lebih panjang dari anunya orang Hongkong.

Ketika giliran orang Arab, ia diam saja di pentas. Penonton ribut meminta supaya orang Arab tersebut beraksi, tetapi ia tetap diam. Ternyata tiba-tiba ujung anunya sudah muncul di belakang penonton yang duduk paling belakang. Peserta dari Arab pun memenangkan pertandingan.
(Taslimah Widianti Kamil, 1982)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mengapa Arab Kalah dari Israel

Arab berperang melawan Israel. Pihak Israel yang tahu kelemahan orang Arab, segera melancarkan taktiknya. Kowad Israel disuruh membuka baju sebelum menyerang tentara Arab. Begitu melihat Kowad Israel telanjang, tentara Arab tidak dapat menahan nafsunya. Sehingga ketika tentara Israel menyerang dan tentara Arab disuruh tiarap, mereka tidak dapat tiarap benar-benar. Mereka tiarap sambil nungging, karena anunya yang panjang telah berdiri mengganjal tubuh. Langsung saja tentara Israel menembaki tentara Arab dan satu per satu tentara Arab mati. Pihak Arab pun kalah perang.
(Taslimah Widianti Kamil, 1982)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Satu-satu

Ada seorang Arab naik kereta, duduk di depannya seorang wanita yang membawa anak masih bayi. Si Arab itu merokok dan asapnya mengepul kena bayinya. Si wanita berkata, "Wan, jangan merokok, bagi saya sih tidak apa-apa, tapi bagi anak saya asapnya kurang baik".

Dengan kesal si Arab membuang rokoknya, dalam hati dia berkata, "Nanti ane balas."

Sewaktu wanita itu duduknya mengongkong, maka si Arab berkata pada wanita itu, "Nyonya, jangan begitu duduknya, bagi saya sih tidak apa-apa, tapi bagi ini nih (sambil menunjuk "itunya") nanti tidak beres, bangun terus." Maka stand menjadi satu-satu, pikir si Arab. 
(Tuty Farida, 1982)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nih, Empat Meter yang Ente Pesan

Tersebutlah seorang laki-laki Arab ingin kawin, maka ia datang ke rumah gadis yang ditaksirnya itu. Sesampainya di rumah si gadis, si gadis cepat-cepat masuk ke dalam kamarnya, karena dia tidak mau kawin dengan Arab. Alasannya, orang Arab itu terkenal pelit dan besar "itunya", juga karena engga pernah pakai celana dalam.

Si laki-laki Arab itu ditemui oleh ayah si gadis, dan berkatalah si laki-laki Arab itu, "Be, ane mau ngelamar anak Babe, apa aja syaratnya?"

Tanpa disangka si gadis menyahut dari dalam kamarnya, "Suruh dia beli kain putih empat meter, dan suruh buat celana dalam."

Tentu saja si Arab itu mau saja, dia bilang, "Itu sih permintaan enteng, ane turutin deh, permintaan ente."

Selang beberapa hari kemudian, si Arab tadi mau ke rumah gadisnya itu, kain putih tidak dipakai semua, tetapi dipotong dua meter untuk celana dalam, sedang dua meter lagi dia simpan, dasar emang Arab pelit.

Dalam perjalanan ke rumah gadisnya itu, dia ingin buang air kecil, maka dibukanya celananya itu. Setelah selesai dia lupa pakai celana lagi, terus saja dia ke rumah gadisnya.

Sampai di rumah si gadis, ternyata ia telah menunggu. Tanpa bilang apa-apa langsung si Arab itu mengangkat jubahnya dan berkata, "Nih empat meter yang ente pesan!" Kontan saja si gadis pingsan melihat "itunya" Arab yang besar dan panjang itu.
(Rina Anggorodi, 1982)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar